awan mendung sedang menyelimuti kami semua.
namun, semangat kami tak terkalahkan untuk pergi nyari makan karena perut kami sangat lapar. *gubrak*
aku, Icha, dan Kiki langsung tancap pergi cari maem di daerah Jakal, namanya rumah makan
SUKA-SUKA. dan harganya pun suka-suka.
sesuai dengan niatan awal, aku dan Icha langsung nunjuk menu yang bakar-bakar.*lagi ngidam nih* ehm...aku langsung pesen ayam bakar dan Icha pun pesen lele bakar Kiki pun tak mau kalah, ikut-ikutan pesen ayam bakar. namun, untung memang sedang tidak memihak Kiki, ayam bakar yang menggoda tinggal 1 doang. Kiki beralih ke lele bakar. hha sorry yo Ndil!
oke lanjut setelah pesenan datang, ehm....ternyata eh ternyata di balik ayam bakar yang kecil itu, ternyata dagingnya banyak, ahahahahaha....wes murah, enak, cilik tapi daginge akeh! rejeki! alhamdulilah...
beberapa menit kami bertiga sibuk dengan makanan kami sendiri-sendiri. oke selesai. berhitung pun dimulai.
aku : ayam bakar kecil : 6000
es teh : 2500
Icha : lele bakar : 7000
es teh : 2500
kiki : lele bakar : 7000
es teh : 2500
nasi (setermos kecil) : 5000
totalnya :
32.500
lumayan murah kan?
ayo mari dicoba-dicoba.
setelah kenyang dan hujan telah reda *kapan aku cerita kalo hujan?* kami bertiga tancap ke 0 km. hanya untuk sekedar nongkrong. *gayane ki loh!*
seperti biasa motor parkir deket kantor pos *tempat rekomendasi parkir murah daerah 0 km, jangan sampai kalian parkir di daerah benteng vredeburg.
MAHAL.
kami pun langsung jalan dan menuju ke daerah depan gedung agung. hanya melihat pemandangan sekitar yang sangatlah crowded sekaleeee banyak wisatawan luar kota kayaknya, pada rombongan gitu.
ngobrol sana ngobrol sini dan tiba-tiba ada sekelompok para pengamen bergimbal-gimbal ria rambutnya dan menyanyikan seuah lagu bergenre reggae dan entah itu lagunya siapa. hhe maaf mas, lagu anda kurang terkenal di telinga kami. yah langsung deh kami terdiam, mas e le nyanyi serooo tenan e!
udah selesai dan temannya masnya minta duit. udah selesai.
tiba-tiba masnya yang gimbal itu ngedatengi kita bertiga lagi. dan berkata, "mbak, punya korek?" whatz? korek? ngehek kowe mas!!!! spontan kita bertiga bilang, "enggak." saling geleng-geleng kepala. ehm.
emangnya kita bertiga ada tampang ngrokok ya? apa ada tampang anak kecil yang seneng maen petasan dan kemanapun kami pergi kami slalu bawa korek? hha. lucu.
hiyah dan aku pun keinget sama seseorang yang pernah nawarin aku rokok. dan dia berfikir kalo aku perokok kayak temen-temen ceweknya, hei hei hei. sorry boy, i'm not a smoker.*oke cukup cerita tentang ini.*
tapi ada enggak enaknya nih duduk-duduk di daerah sini, selain banyak pengamen, orang gila, orang setres*seperti kami bertiga, gara-gara pengumuman uan kami jadi setres* dan orang-orang bertampang preman, ada juga orang-orang yang kita cap
NGGILANI. kenapa bisa begitu, kenapa bisa begini? jadi ceritanya begini...
waktu kita bertiga asik-asiknya nggosip sana nggosip sini, tiba-tiba ada segerombolan laki-laki yang "horor" duduk dibelakang kami dan bilang gini, "mbak, mbak, panjenengan ajeng teng pundi?" tanpa pikir panjang langsung tancap. hiiii sumpah ngeri, aku gilo banget nek ketemu koyo ngono kuwi!
terima kasih anda-anda merusak suasana. tengkyu! dan kami bertiga pulang.