Senin, 27 Desember 2010

hot a chocolate

Sore hari sekitar jam 4.30 di kantin Taman Budaya Yogyakarta. Aku, Harry, Yola, Nanas, dan Via termangu mendengar penjelasan dari kawan baru kami, yaitu mas Yosep Anggi Noen atau biasa dipanggil mas Anggi atau lebih akrab lagi mas Cecep. Alasan kami mendengar penjelasannya karena, dia itu adalah seorang script writer yang bakal ngasih atau lebih enaknya sih berbagi ilmu sama kita. 
Pertama-tama kita disuruh nonton film di JAFF (Jogja Asian Film Festival), kita nonton 3 film pendek : waiting, father, kinulayang kiti. Ketiga film itu punya ide cerita tentang ‘ayah’. Nah, tugas pertama kita berlima adalah cari satu ide cerita dan nantinya kita cari apa sih arti dari ide cerita kita itu. Habis itu barulah kita kembangin ke kalimat yang panjang dan jadilah sebuah script.
Hmm…dan dari situlah aku sudah punya bayangan, ‘coklat’. Kenapa coklat? karena aku sering banget setiap ke Semesta (sebuah kedai kopi sebenernya, yang ada di Jogja) aku pesen segelas coklat hangat. Dan setiap datang dan memesan coklat hangat itu, aku selalu mendapat cerita baru, pengalaman baru, candaan, kehangatan, ketenangan juga. Entah saat aku datang dan menikmati bersama kakakku, teman-temanku, dan pacarku. Dari segelas coklat hangat itu, aku juga bisa belajar dari cerita orang-orang terdekatku. Begitu hebat yah manfaat segelas coklat hangat.

2 komentar:

Arman Ramadhan mengatakan...

and dont forget to remind that gossip is the best coffe ever after

Ini Punya Lia mengatakan...

hha that's right!